Pengalaman Pertama Kali Mengikuti Hackahton

Hackathon? Oooh acara nge-hack gitu ya? Hahaha… Bukannn. Hackathon bukan acara nge-hack, crack, dsb. Seperti namanya, thon dari kata marathon dan hack. Jadi hack terus menerus. Tapi jangan selalu mengartikan kata hack itu nge-”hack” ya.

Hackathon adalah kegiatan membuat aplikasi secara serentak yang diadakan di ruangan khusus, dari sore sampai pagi (tergantung pihak penyelenggara). Kegiatan yang diadakan mulai dari komunitas, universitas, lembaga, instansi, dll. Maksud dari sore hingga pagi adalah para peserta diharuskan membuat aplikasi dalam waktu cepat. Intinya ngoding dari jam 17:00 sampai jam 05:00. Kebayang gak tuh ngantuknya gimana? 😆

Sebenarnya hackathon bukan laga perlombaan. Dulunya hackathon dibuat untuk memper-erat tali silahturahmi antar sesama developer atau pengembang aplikasi. Jadi jangan selalu menganggap bahwa perlombaan adalah harus bermusuhan dengan peserta lain.

Di sore hari saya melihat bahwa ada posting di Google+ yang memberitahukan bahwa ada acara Hackathon yang diselenggarakan oleh Google Developers Group dalam rangka Google Developer Festival 2016. Dari dulu saya ingin sekali mengikuti hackathon, sekedar mencari pengalaman saja. Lalu saya mencari tim untuk mengikuti hackathon ini.

Pertama, Saya mengajak teman magang saya dari Jonggol, tetapi dia menolak. Katanya dia belum pernah belajar Firebase, padahal saya juga belum terlalu paham mengenai Firebase. Lalu, saya ajak teman sebangku sekolah saya, namanya Ichsan dan dia pun menyetujuinya. Mulai dari situ kita mulai berlatih menggunakan Firebase, mulai dari membuat project sederhana. Tetapi ternyata kita tidak terlalu fokus untuk belajar mengenai Firebase, dikarenakan ada pekerjaan di tempat magang. Kita pun berkomitmen akan berlatih seharian hari Kamis di rumah saya setelah pulang magang. Karena hackathon dimulai hari Jum’at jam 17:00.

Dengan berbekal internet yang lemot, kita pun belajar bersama di rumah saya. Setelah berhasil menggunakan beberapa service dari Firebase, kami pun ngantuk sekali, alhasil jam 01:00 kami pun tidur. Entah kenapa pada saat bangun tidur yang ada di kepala kami hanya tentang Hackathon sore nanti. Rasa cemas dan takut pun sering berdatangan di hati maupun otak.

Waktu telah berlalu, hingga hari pun mulai sore dan kami pun harus bergegas ke event Hackathon. Setelah duduk di kereta, saya pun berbisik ke Ichsan bahwa kita batalkan saja hackathon ini. Karena, sudah pasti yang datang hanya orang profesional dan para mahasiswa tingkat tinggi. Tapi ada juga rasa di diri saya yang menginginkan sekali mengikuti Hackathon ini. Akhirnya kita tetap lanjut mengikuti Hackathon ini dengan mindset “yang penting ikut, buat pengalaman aja”.

Pengenalan peraturan dari pembicara

Setelah sampai di Code Margonda Depok (lokasi hackathon), kami pun langsung mengikuti sesi acara. Acara yang pertama adalah pengenalan peraturan hackathon dan perkenalan mentor hackathon. Ketika sang pembicara bilang, “Di sini ada yang kuliah?”, banyak dari peserta yang mengangkat tangan. Lalu pembicara pun bilang, “Berarti sisanya sudah kerja ya?”, yang lain pun menjawab “iya”. Tapi tidak dengan kami, kami pun bilang dengan keras bahwa kami masih SMK.

Lalu pembicara pun berkata, “Kalau SMK di sini cukup belajar dan perhatikan saja, jangan terlalu berharap menang. Karena lawan kalian berat. Jadikan ini sebagai pengalaman”. Mendengar kata-kata seperti itu, kami pun ingin membuktikan bahwa kita juga bisa. Dengan rasa yang semangat yang tinggi, kami pun memulai hackathon dengan semangat.

Hal yang pertama kami lalukan adalah membuat repository di GitHub dan membagi tugas. Saya yang membuat semua fitur yang berhubungan dengan firebase dan Ichsan membuat UI. Kini sudah jam 02:00, sudah banyak peserta yang tertidur. Tapi entah mengapa kita tidak ada rasa kantuk sama sekali. Karena kami sudah terbiasa begadang di kosan main Monster Hunter sampai jam 03:00 😂.

Alasan lain yang membuat kami tidak mengantuk adalah karena seru. Entah apa yang terjadi namun ngoding jadi seru sekali dan menantang kalau banyak error yang keluar. Waktu menunjukkan jam 03:00, tiba-tiba aplikasi kami error dan banyak sekali code yang terhapus. Kami pun sedikit panik dan mencari cara agar kode kami dapat di revert. 30 menit telah berlalu, setelah saya mencari tau, Akhirnya kode kami pun normal kembali.

Jam 5 pun tiba, semua tidak diperbolehkan lagi untuk melanjutkan, dikarenakan waktu sudah habis. Tim pertama maju terlebih dahulu untuk mempresentasikan aplikasinya. Aplikasi mereka konsepnya speech to text.

Lalu, seketika kami teringat bahwa hari ini adalah hari Sabtu. Di mana pada hari Sabtu jam 8 kami harus ke sekolah untuk pendalaman mata pelajaran untuk UN. Kami pun mengajukan diri untuk maju digiliran selanjutnya. Kami pun mempresentasikan aplikasi kami. Kami membuat aplikasi yang bernama MASIS(Mading Mahasiswa). Aplikasi ini ditujukan untuk mahasiswa. Dengan aplikasi ini seluruh mahasiswa dapat bertukar ide, informasi, jadwal kuliah, acara, konser, dll.

Setelah kami mempresentasikan aplikasi kami, pertanyaan pun berdatangan satu per satu dari para peserta maupun mentor. Karena waktu tidak cukup, kami pun izin untuk bergegas menuju ke sekolahan. Bermodal dengan mata yang sangat ngantuk karena belum tidur, kami pun berangkat ke sekolah. Setelah saya masuk ke kelas bahasa Inggris ternyata kelasnya sudah selesai. Kami pun langsung ke kelas berikutnya.

Setelah pendalaman materi UN selesai kami pun harus bergegas lagi menuju ke Universitas Gunadarma dikarenakan pengumuman pemenang akan diumumkan di sana. Seketika kami malas untuk datang, karena pikir kami kami pasti kalah. Tapi tiba-tiba salah satu panitia menghubungi kami untuk datang dan ngobrol-ngobrol dengan para peserta dan pengurus Google Developer Group. Pikir kami mereka undang kita ke sana cuma mau ngobrol doang. Tapi yang saya bingung, peserta lain sudah pulang.

Setelah tiba di Code Margonda kami punbingung, banyak orang yang mengucapi kami “selamat”. Ternyata aplikasi kami dinobatkan menjadi aplikasi terbaik di event Hackathon Google Developer Festival 2016. Kami pun ngobrol-ngobrol terlebih dahulu dengan para pengurus dan diminta untuk menampilkan aplikasi kami di event GDG Depok mendatang.

Terpilih sebagai aplikasi terbaik di Hackathon Google Developer Festival 2016
Walaupun banyak sekali tantangan dan setan selama perjalanan, kita pun tetap lurus pada tujuan. Inti dari semua ini adalah “Jangan pernah berhenti mencoba hal baru dan jangan pernah takut untuk mencoba hal baru”.

Senang sekali dan ini menjadi motivasi kami untuk tidak pernah berhenti untuk berkarya. Terima kasih untuk pihak Google Developer Group Depok yang sudah menyelenggarakan Hackathon 😁.

Komentar

Unknown mengatakan…
Jadi kangen wkwkwkwk , BTW seru juga main Monster Hunternya wkwkwk
Naufal Prakoso mengatakan…
Ayok lah kita main monster hunter lagi

Postingan Populer